Trending Post...

Friday, June 21, 2013

Direct Composite Onlay pada Gigi #25 dengan Penguat Pasak Fiber

Perawatan gigi pasca RCT kadang diakhiri dengan pembuatan crown baik all ceramic crown maupun all porcelain crown. Namun pada kasus kali ini dengan pertimbangan struktur gigi yang masih relatif baik maka diputuskan pembuatan restorasi direct composite filling dengan reduksi oklusal menyerupai preparasi onlay. Dengan demikian diharapkan tidak dilakukan pengurangan jaringan keras yang masif.
Pasien datang dengan keluhan gigi ngilu berdenyut sejak 1 minggu yang lalu, terutama saat makan atau minum dingin dan rasa   ngilu tidak langsung hilang ketika berhent mengkonsumsi makanan atau minuman dingin.  Sebelumnya saya mau curhat dulu, bahwa seringkali pada kasus seperti sejawat melakukan tes vitalitas dengan uji termal dingin, kalau boleh saya sarankan untuk tidak melakukannya hanya karena tuntutan prosedur diagnosis, lihat kondisi dan keluhan maka segera diambil kesimpulan bahwa gigi masih vital dan tidak perlu menambah penderitaan pasien.
Kemudian ditegakkan diagnosis pulpitis irreversibel akut, dilakukan prosedur PSA vital dengan didahului dengan anestesi yang adekuat. Setelah pengambilan saraf dilakukan maka dilanjutkan prosedur PSA dengan teknik crowndown menggunakan protaper hand use dari mailefer Dentsply. Prosedur crowndown akan dijelaskan pada posting berikutnya (kalau sempat ^^).
 Setelah dilakukan pengisian saluran akar dilanjutkan dengan pemasangan pasak penguat berbahan fiber atau lebih dikenal dengan pasak fiber/ fiber post yang sudah dibuat di pabrik atau prefabricated fiber post. Untuk kasus ini saya menggunakan pasak fiber Easy post dari Dentsply.
Sementasi dilakukan dengan semen berbahan resin U-100 dari 3M ESPE yang menggunakan sistem clicker sehingga hemat bahan, bandingkan dengan sistem automix dengan mixing tip walaupun diklaim lebih homogen. Menurut saya tidak begitu penting, mencampur bahan seberapa susah sih? toh dengan sistem clicker jumlah masing-masing base dan katalis sudah pasti sama. keunggulan lainnya adalah U-100 tidak memerlukan prosedur yang rumit dan......, silakan dicari sendiri ya daripada nanti saya dikira salesnya 3M hehehehe.......
Setelah aplikasi pasak fiber dilakukan preparasi jaringan keras gigi dengan reduksi oklusal, tahap ini harus mendapatkan interocclusal clearance minimal 2 mm untuk ketebalan resin komposit. Preparasi diakhiri dengan pembuatan kontrabevel sirkumferensial. Pada area gingival lakukan pemotongan enamel dengan micro preparation diamond bur agar didapatkan fresh cut enamel.
Prosedur selanjutnya dipersilakan menggunakan imajinasi, bayangkan anatomi gigi premolar dengan baik. Teknik direct composite onlay sebaiknya dihindari jika operator kesulitan dengan persepsi anatomis. Prosedur penumpatan seperti biasa dengan mengetsa gigi dengan asam fosfat 37% selama kurang lebih 15 detik dimulai pada bagian enamel. jangan lupa mengoleskan silane pada semen resin untuk menambah adhesi antara semen resin dengan bahan resin komposit. Resin komposit yang digunakan adalah Z250 tipe P60  khusus gigi posterior  dari 3M ESPE yang keunggulannya dapat anda cari sendiri dengan alasan yang kurang lebih sama dengan yang sebelumnya heheheheh...

Setelah beberapa saat kemudian demikian hasil tumpatan yang nubie buat, silakan mencaci maki tapi dalam hati saja hehe.....
Sekian semoga bermanfaat, salam....

Sunday, April 28, 2013

One Visit Light Activated Dental Whitening

Beberapa waktu yang lalu saya pernah memposting tulisan mengenai perawatan pemutihan gigi satu kunjungan. Pada perawatan tersebut menggunakan metode kimiawi murni. Kali ini masih sama namun bahan dan alat yang digunakan sedikit berbeda. Jika sebelumnya menggunakan metode aktivasi kimia murni maka kali ini saya akan memposting perawatan pemutihan gigi dengan aktivasi sinar tampak atau Light Activated Dental Whitening.


Perawatan pemutihan gigi dengan aktivasi sinar memiliki keunggulan diantaranya adalah hasil yang lebih putih dan relatif tidak membuat gigi menjadi sensitif. Keunggulan tersebut menjadikan perawatan pemutihan gigi dengan aktivasi sinar tampak lebih menguntungkan jika dibandingkan dengan pemutihan gigi dengan aktivasi kimia. Hal ini berhubungan erat dengan keluhan pasien yang merasa giginya lebih tidak ngilu jika dibandingkan dengan metode aktivasi kimia murni serta peningkatan level putih yang lebih tinggi.

Pada beberapa pengamatan hasil perawatan, dapat diambil kesimpulan bahwa pada kasus diskolorasi yang sangat berat disarankan untuk menggunakan metode pemutihan dengan aktivasi sinar. Demikian juga apabila pasien sudah memiliki tingkat kecerahan gigi yang baik (putih) namun masih ingin lebih putih lagi. Pemutihan gigi dengan aktivasi kimia lebih dianjurkan pada kasus diskolorasi sedang. Jika dikolorasi terlalu berat, maka pemutihan dengan metode kimia murni kurang memuaskan, demikian juga apabila sudah putih atau diskolorasi yang terlalu ringan, juga akan memberikan hasil yang tidak terlalu memuaskan.




Pemutihan gigi dengan metode apapun biasanya tidak efektif pada kasus diskolorasi yang sangat amat berat misalnya pada kasus diskolorasi internal terutama yang diakibatkan oleh penggunaan obat-obatan (tetrasiklin), kelainan pada masa pertumbuhan (fluorosis, mottled enamel, dll). Apabila anda ingin memutihkan gigi, saya anjurkan untuk berkonsultasi terlebih dahulu dan tanyakan kepada dokter gigi anda apakah kasus yang anda alami dapat diperbaiki dengan metode pemutihan gigi baik aktivasi kimia murni maupun dengan aktivasi sinar. Jika tidak dapat dilakukan pemutihan gigi maka dokter gigi anda akan memberikan alternatif jenis perawatan lainnya misalnya dengan memberi lapisan dengan bahan tambal estetik (direct composite veneer) atau dengan lapisan gigi poselen (indirect thin porcelain veneer).


Wednesday, November 28, 2012

Tambalan Estetik Resin komposit Satu kunjungan Pada Gigi depan

Terdapat beberapa penanganan kasus gigi berlubang atau pecahnya tambalan pada gigi depan. beberapa dokter gigi sering menyarankan untuk membuat suatu selubung yang terbut dari porselen. Meskipun terlihat bagus namun perawatan selubung porselen tersebut bukanlah tanpa masalah.

Pada beberapa kejadian terdapat kemungkinan terjadinya lubang dibagian gigi yang dekat dengan gusi. hal ini biasanya disebabkan oleh adanya gap akibat preparasi tonggak yang kurang baik. preparasi yang kurang baik tersebut dapat berupa kesalahan sudut pengambilan jaringan sehat sehingga terjadi permukaan yang tidak berkontak dengan selubung. Daerah tidak berkontak tersebut apabila tidak terlalu besar maka biasanya dapat terkompensasi oleh semen yang digunakan untuk menempelkan (sementasi). Namun pada gap yang terlalu besar, kadang semen tidak mampu untuk menutup gap tersebut. akibatnya adalah gap tersebut akan menjadi tempat makanan masuk dan meningkatkan aktivitas bakteri. Apabila berlangsung lama akan terjadi lubang gigi dibalik selubung.

Pada kasus lubang yang cukup besar pada gigi-gigi depan mungkin dapat dipertimbangkan untuk dilakukan penambalan langsung dengan bahan tambalan estetik yang sewarna gigi. pada contoh kasus seperti pada foto di bawah ini.




Terdapat lubang pada gigi seri kedua sebelah kiri atas. pasien datang dengan keluhan tambalan lama pada giginya terasa goyang namun tidak sakit. setelah dilihat memang terdapat suatu tambalan yang goyah karena sudah tidak berikatan lagi dengan permukaan struktur gigi yang masih sehat.

Kemudian ditawarkan kepada pasien untuk dilakukan penambalan estetik secara langsung. Kebetulan pasien juga tidak memiliki banyak waktu dan akan segera pergi ke luar kota untuk acara tertentu. Saya menggunakan bahan tambal estetik dari 3M seri Z350 nanofilled.

Dengan menggunakan teknik lapis, dilakukan penambalan dengan menempatkan lapisan demi lapisan, mulai dari lapisan palatal sampai labial. Untuk permukaan palatal, saya menggunakan komposit warna enamel dengan menggunakan selluloid strip dengan fiksasi jari. Kemudian dilanjutkan dengan lapisan dentin dengan menggunakan komposit warna dentin, pada lapisan dentin lakukan pembentukan lapisan dentin menyerupai jari sehingga nanti didapatkan efek translusen.

Kemudian tambahkan lapisan body dengan komposit warna body kira-kira pada 2/3 mahkota ke arah marginal. pada lapisan akhir saya menggunakan komposit warna enamel, pada fase ini saya menggunakan bantuan alat yang bernama Comporoller dari Kerr


Pada lapisan akhir dengan warna enamel tersebut adalah fase yang menentukan berkaitan dengan hasil estetik akhir dari tambalan. Perhatikan kesesuaian garis transisi baik pada sisi mesial maupun distal pada aspek aproksimal. Terakhir lakukan konturing dengan menambahkan efek garis vertikal maupun horizontal dengan  menggunakan kuas. pastikan kuas yang digunakan bulunya tidak rontok. Pembentukan efek vertikal dapt juga menggunakan comporoller dikombinasi dengan penggunaan kuas.

Berikut ini adalah hasil dari perawatan.



Kemudian gambar berikutnya adalah hasil sebelum dan sesudah perawatan jika disandingkan.




Kesimpulannya adalah, perawatan penambalan langsung dengan bahan tambal komposit dapat menjadi pilihan yang lebih baik jika dibandingkan dengan perawatan dengan selubung. Tampak pada gambar bahwa gigi yang direstorasi dengan selubung tampak berwarna lebih mencolok dibandingkan dengan gigi-gigi asli. Hal ini disebabkan oleh pemantulan sinar pada permukaan selubung. Pada selubung dengan bahan porselen, seperti terlihat pada gigi seri pertama kanan dan kiri atas, tampak lebih terang. Sinar pada permukaan porselen akan dipantulkan hampir seluruhnya. Sedangkan pada bahan restorasi komposit, pantulan sinar menyerupai pantulan sinar pada gigi asli. dms


 

Wednesday, June 13, 2012

One Hour Dental whitening Pasca Perawatan Kawat Gigi

Perawatan behel biasanya memerlukan waktu yang relatif lama. Dalam jangka waktu tersebut tentu upaya pembersihan gigi menjadi tidak maksimal. Behel gigi memudahkan sisa makanan untuk menempel. Dokter gigi biasanya menyarankan untuk lebih telaten membersihkan gigi selama perawatan behel dengan sikat gigi khusus. Namun tidak semua pasien patuh membersihkan gigi dengan telaten.
Efek yang didapat adalah semakin mudahnya gigi menjadi berwarna. Agak aneh apabila pasca perawatan orto gigi menjadi rapi tapi berwarna kekuningan.
Gigi yang rapi tentu akan semakin sempurna dengan warna yang putih cemerlang. Percaya diri semakin meningkat dan mengangkat performa anda di depan relasi.
Prosedur whitening/bleaching dewasa ini tidak membutuhkan waktu lama. Cukup 1 jam saja maka gigi putih cemerlang alami akan anda dapatkan. perawatan kawat gigi/behel semakin optimal dengan tooth whitening. dms

Monday, May 14, 2012

Dental Bleaching

Pemutihan gigi atau dikenal dengan dental bleaching/whitening kini bagaikan sebuah gaya hidup. Dengan metode yang semakin mudah, murah dan aman, semakin banyak pasien klinik gigi seperti klinik PERIGIGI yang menginginkan giginya beberapa tingkat lebih putih.
Beberapa pertanyaan yang umum saat melakukan perawatan bleaching adalah:

  • Apakah hasil bleaching dapat sama satu dengan yang lain?

Tentu saja tidak, masing-masing individu memiliki kasusnya sendiri. Tiap orang berbeda derajat keparahan dan tingkat pewarnaan giginya.
 
  • Apakah bleaching berefek samping?
Efek samping yang paling umum adalah gigi sensitif. Tidak perlu kuatir karena efek samping tersebut pada sebagian besar kasus bersifat sementara. Dengan kemajuan teknologi bahan, efek samping tersebut dapat ditanggulangi.

  • Apakah bahan bleaching yang dijual bebas di pasaran sama dengan yang digunakan oleh dokter gigi?
Tentu saja berbeda, secara umum bleaching ada 3 jenis.

Pertama adalah In Office Bleaching


In office bleaching adalah perawatan pemutihan gigi yang dilakukan oleh dokter gigi di klinik gigi. Menggunakan bahan dengan konsentrasi tinggi (38 % - 40 %) dengan waktu perawatan yang relatif singkat (45 menit – 1 jam). In office bleaching memiliki tingkat keberhasilan dan keamanan yang relatif tinggi jika dibandingkan dengan sistem lainnya. 

Kedua adalah Profesional Take Home Bleaching

Adalah perawatan bleaching yang dapat dilakukan di rumah atas rekomendasi dokter gigi. Memiliki konsentrasi bahan yang lebih rendah dibandingkan dengan in office bleaching serta waktu perawatan kontinyu dan relatif lama. Professional take home bleaching memiliki hasil yang kurang jika dibandingkan dengan in office bleaching. Metode bleaching ini sering direkomendasikan dokter gigi untuk menunjang perawatan in office bleaching

Ketiga adalah  Over The Counter Bleaching

Merupakan sistim bleaching yang paling murah dan dijual bebas di pasaran dengan konsentrasi paling rendah dan hasil yang paling minimal. Metode bleaching ini tidak melalui rekomendasi dari dokter gigi.
 
 Bagaimana memilih yang terbaik? tentu saja in office bleaching lebih dianjurkan. Selain hasilnya lebih memuaskan, perawatan lebih aman karena dilakukan dan diawasi oleh dokter gigi.

Dalam Hal ini saya biasanya menggunakan produk Opalescene Boost dari Fondaco. Aplikasinya yang tidak rumit dan tidak intimidatif membuatnya nyaman untuk digunakan. Beberapa merk lain harus menggunakan bahan yang diaktivasi oleh sinar sehingga tampak menyeramkan dan kurang nyaman.

Kini saatnya anda tampil semakin percaya diri dengan Dental Bleaching !!!